ASI is The Best Choice For My Baby

Lilypie Breastfeeding tickers

Senin, 26 Maret 2012

PERALATAN TEMPUR MPASI HILMI

Udah lulus S1ASIX, saatnya MPASI...
Sejak Hilmi umur 4 bulan, emmaknya udah bingung nyari peralatan tempur MPASI.
ngubek2 mbah google, bikin ceklist peralatan tempur MPASInya.
Hasilnyaaaaaa.....
  1. Munchkin grinder
  2. Munchkin teething feeder
  3. Tommee Tippee heating sensor weaning bowl
  4. Boon squirt
  5. Pigeon Magmag
  6. Mangkuk stainless
  7. Panci kukus stainless
  8. Peralatan makan Pigeon
  9. Slow cooker Takahi
  10. Babycubes 70 ml
  11. kompor
  12. Talenan
  13. Pisau
  14. Pemeras jeruk
  15. Saringan

Jumat, 18 November 2011

Menyusui di perjalanan

Menyusui selama di perjalanan.
Jika, kita tau kiat-kiatnya…tentu saja menyusui di perjalanan bukan menjadi hambatan bagi ibu yang bertekad memberi ASI-ex.
Menyusui tentu saja lebih praktis, mudah diberikan, tersedia kapan saja, dan higienis dibandingkan memberi susu mengunakan botol.
Menyiapkan susu botol tentulah lebih merepotkan selama di perjalanan karena butuh banyak persiapan & perlengkapan.
Namun, bila ibu berencana melakukan perjalanan yang cukup jauh bersama si kecil, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Jangan lupa membawa apron/celemek menyusui, tentulah akan lebih nyaman & leluasa bagi ibu menyusui menggunakan apron menyusui, baik di mobil maupun di ruangan tertutup. Saat ini banyak tersedia apron menyusui yang dijual secara online maupun di toko-toko perlengkapan bayi, kalaupun tidak ada apron, ibu dapat menggunakan kain/selendang.
2.    Pilih tempat yang nyaman dan baik
Bila ibu merasa nyaman, refleks pengaliran susu akan berjalan dengan baik, sehingga kegiatan menyusui berjalan lancar. Bila ibu  berada di mall, cobalah untuk mencari ruang laktasi. Bila tidak ada, pilihlah tempat yang dapat memberi sedikit privasi, misalnya di sudut ruangan dalam sebuah restoran.
3.    Bila ibu menggunakan mobil pribadi, maka ibu bisa berhenti sejenak di sebuah tempat yang tenang dan tidak terlalu ramai, atau di area parkir yang terbuka (jangan di area parkir tertutup karena udaranya tidak cukup baik buat ibu & bayi). Atau, tutup mobil menggunakan penahan sinar ( sunscreen ) atau tutup kaca jendela  mobil dengan sehelai kain.
4.    Bersihkan daerah areola & putting sebelum menyusui si kecil, gunakan handuk kecil yang dibasahio dengan air minum, keringkan.
5.    Mulailah menyusui si kecil, bersikaplah wajar. Orang umumnya tidak akan memperhatikan Anda bila Anda tidak bertindak berlebihan atau dibuat-buat.
6.    Jangan lupa, penuhi kebutuhan kita akan cairan sebelum menyusui. Jadi di perjalanan jang lupa ibu tetap banyak minum, bawalah persediaan air minum, jus & buah-buah an selama melakukan perjalanan.
7.    Bawalah breastpad dalam jumlah cukup, agar baju Anda tidak ternoda oleh ASI yang ‘bocor’ atau mengalir tanpa kita sadari. Selain itu, bawalah beberapa saputangan handuk atau handuk kecil untuk digunakan sebagai alas saat Anda menyusui si kecil.
8.    Apabila kita berpergian menggunakan pesawat, susui bayi saat take-off dan landing
Umumnya, bayi akan merasa tidak nyaman saat pesawat lepas landas (take-off ) dan mendarat ( landing ), karena adanya perubahan tekanan udara dalam kabin. Ketidaknyamanan tersebut tidak begitu dirasakan apabila dia sedang menangis atau menyusu. Jadi, susuilah dia saat pesawat akan lepas landas atau mendarat.
Bayi yang tidak terpuaskan rasa laparnya biasanya akan rewel dan menangis. Itu sebabnya, penuhi kebutuhan tubuh Anda akan cairan, sehingga produksi ASI berjalan lancar. Selain itu, refleks pengaliran susu juga akan lebih mudah terjadi bila Anda tidak mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).
Perlu diingat,  suasana dan lingkungan yang asing terkadang membuat si kecil merasa takut. Namun, jika ibu menyusuinya, ibu akan memberinya rasa nyaman dan terlindung.
Dengan demikian, bayi akan ceria dan menikmati perjalanannya.
Ibu,selamat melakukan perjalanan dengan riang bersama buah hati!!

TEKNIK MEMERAH ASI




ASI on the bottle
TEKNIK MEMERAH ASI
Bagi para ibu-ibu menyusui baik yang masih bekerja ataupun yang full time di rumah, ada baiknya mengetahui tentang teknik memerah ASI.
Mengapa ASI perlu di perah?
1.    Bagi ibu bekerja, memerah ASI berarti menyediakan stok ASI buat si bayi agar senantiasa mendapatkan ASI meskipun kita tidak selalu ada disampingnya
2.    Bagi ibu yang tidak bekerja, memerah ASI juga penting karena jika suatu saat si ibu dalam kondisi sakit dan tidak bias memberikan ASI langsung bagi bayinya, tentunya ASI eksklusif masih bias dilakukan karena ibu punya stok ASI buat bayinya
3.    Mempertahankan supplai ASI, karena ASI dihasilkan sesuai kebutuhan dan psikologis dari si ibu. Semakin sering ASI diperah, semakin banyak ASI diproduksi dan juga sebaliknya.
4.    Mencegah ASI menetes/merembes keluar di kala ibu & bayi berjauhan.
5.    Menjaga agar puting/aeola agar tidak kering/lecet.
Teknik memerah ASI, dikenal 3 cara memerah ASI:
1.    Manual menggunakan tangan dan jari
Cara ini disukai karena cukup praktis dan tidak repot menyiapkan peralatan, cukup ‘menyediakan’ tangan yang bersih & wadah yang bersih.
2.    Menggunakan pompa manual ( banyak tersedia di pasaran)
namun perlu dicermati bahwa ada beberapa pompa yang tidak dianjurkan karena cara kerja pompa ‘meremas’ sehingga dapat merusak jaringan payudara.
3.    Menggunakan pompa listrik
Sebaiknya gunakan  alat pompa yang cara kerjanya ‘mirip’ dengan cara ‘mengisap bayi’ (tidak memutar/meremas payudara).
Nah, berhubung saya menggunakan teknik yang pertama, maka saya akan membahas lebih banyak teknik memeras ASI secara manual. Banyak ibu yang merasa bahwa dengan memerah dengan menggunakan tanga secara manual sangat sulit dan hasilnya sedikit. Padahal saya merasakan sebaliknya, bahkan meras tidak nyaman memeras menggunakan alat. Untuk itu kita perlu mempelajari teknik berikut ini.
Teknik Memert
Dikenal teknik memerah ASI yang disebut teknik Memert, yaitu cara memeras ASI secara manual dan mengutamakan let-down refleks (LDR).
Saya sudah merasakan dan membuktikan bahwa dengan teknik Memert yaitu merangsang LDR  di awal proses memerah dapat menghasilkan ASI sebanyak 2-3 kali lipat dibanding tanpa menggunakan teknik LDR ini.
Let-down refleks (LDR) sama dengan rangsangan yang terjadi jika puting dihisap oleh bayi dan setelah beberapa saat tiba2 payudara akan mengencang dan ASI akan keluar deras sehingga bayi harus mempercepat irama menghisap ASI, nah kurang lebih seperti itulah jika efek LDR kita dapatkan. ASI akan tiba-tiba mengalir dengan deras tanpa diperlukan pijatan/ perasan yang sangat kencang.
.Memang, ASI dapat diperah dg mudah tanpat teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.
Memerah ASI dg teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yg harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dg refleks yg tidak sesuai dg refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat.
Jika teknik ini dilakukan dg efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik in dapat dg mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dg teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.
Tahapan untuk memerah ASI secara manual:
1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola
* Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap wanita bervariasi.
* Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
* Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal.
2. DORONG ke arah dada
Hindari meregangkan jari.
Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.
3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong.
Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung).
5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9
(dari berbagai sumber)

Bagaimana mengetahui bayi sudah mendapatkan cukup ASI (kenyang)?

Bagaimana mengetahui bayi sudah mendapatkan cukup ASI (kenyang)?
Jika bayi Ibu menyusu setidaknya 10-12 kali dalam 24 jam, dan mendapatkan kenaikan berat badan sekitar setengah kilo gram dalam 1 bulan, dapat menandakan bahwa bayi ibu mendapatkan cukup ASI.
Ciri yang lain, Ibu  juga dapat mengetahuinya pada saat ibu sedang menyusui bayi/saat ibu mendengarnya menelan. Selain itu, payudara Ibu juga harus terasa lebih lembut dan ringan pada akhir menyusui.
Selama beberapa minggu pertama, bayi harus dapat mengompol sebanyak  6-8 kali dan setidaknya 1 atau 2 buang air besar dalam setiap periode 24 jam.
Kadang-kadang, (tapi sangat, sangat jarang) seorang ibu saja tidak cukup ASI sehingga membuat bayi masi kelaparan. Bayi harus diawasi dengan hati-hati untuk tanda-tanda dehidrasi. Berikut ini adalah sangat penting: bayi Anda mungkin akan mendapatkan dehidrasi jika ia kelihatan lemah dan sakit, urin kuning gelap, mulut dan bibir kering, atau jika ubun-ubun di atas kepalanya terlihat masuk. Jika bayi ibu mengalami gejala ini, hal ini cukup serius. Bawalah bayi Anda ke dokter segera jika ia memiliki gejala-gejala tersebut.

Persiapan Ibu agar Sukses Menyusui




Persiapan agar Sukses Menyusui 
Ibu, agar sukses menyusui, anda perlu melakukan berberapa persiapan, bahkan mulailah sejak anda hamil.
Baiknya persipan ini ibu lakukan saat memasuki usia kandungan 7 (tujuh) bulan.
Berikut beberapa hal yang perlu ibu persiapkan agar sukses menyusui bayi ibu yang akan lahir kelak:
1.    Perhatikan asupan makanan selama hamil dan menyusui, selama hamil kebutuhan kalori meningkat 500-600 kalori per hari dan ibu pun akan mulai menyimpan lemak untuk kebutuhan kalori selama menyusui.
2.    Konsumsi makanan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI, antara lain: daun katuk, pare, bunga pepaya, semangka, kacang. Beberapa dokter kandungan bahkan meresepkan suplemen dan vitamin sejak usia kandungan mencapai 7 bulan antara lain suplemen yang mengandung Ekstrak Placenta + Vitamin B12.
3.    Hindari merokok, dan bahkan hindarilah asap rokok serta hindari minuman beralkohol atau minuman berkafein.
4.    Istirahat yang cukup, jangan sampai ibu kekurangan tidur, karena selama hamil dan menyusui ibu membutuhkan energi yang cukup bahkan untuk merawat bayi kelak. Pola tidur yang baik akan turut membantu ibu menjaga kesehatan tubuh baik ibu dan calon bayi.
5.    Berolahragalah secara teratur, olahraga yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah: jalan kaki dan berenang. Ikutlah senam hamil secara teratur, hal ini akan membantu ibu dalam proses melahirkan dan relaksasi selama ibu hamil.
6.    Gunakan pakaian dan bra (BH) yang mendukung proses menyusui. Saat ini banyak tersedia di pasaran berbagai macam bra untuk menyusui, jangan terlalu ketat dan pilih bahan yang dapat menyerap keringat (katun).
7.    Carilah dukungan sebanyak mungkin dari keluarga dan teman, hal ini akan banyak membantu ibu untuk mendapatkan motivasi memberi bayi secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia bayi 2 tahun.
8.    Cari informasi sebanyak mungkin tentang proses menyusui baik persiapannya, cara pemberian ASI yang baik, cara memerah ASI, cara menyimpan ASI, cara mengatasi masalah selama menyusui dan lain-lain. Semakin banyak informasi yang di dapat, makin besar peluang ibu untuk sukses menyusui.
9.    Dan yang tak kalah penting adalah, persiapkan mental dan emosi ibu untuk menyambut sang bayi kelak dan berpikirlah positif bahwa setiap ibu pasti mampu dan sangat bisa untuk menyusui.
Jika ibu telah siap untuk hamil, berarti ibu sudah siap pula untuk menyusui!!
Berikan yang terbaik untuk buah hati anda. Semoga sukses

Tips Menyapih Anak

Menyapih anak secara bertahap tidak hanya meminimalkan resiko payudara bengkak dan radang tetapi juga memberikan kemudahan transisi bagi anak untuk menggunakan botol atau gelas untuk minum susu.
Berikut adalah tips menyapih anak yang dibagikan oleh beberapa orang ibu :
  • Snack vs ASI : cobalah untuk melewatkan satu demi satu waktu menyusui anak dan menggantinya dengan snack atau susu. Setelah membacakan buku, ajak bermain dan menyanyi bersama untuk mengalihkan perhatiannya.
  • Biarkan anak yang menentukan kapan dan bagaimana ia mau disapih sehingga proses menyapih tidak traumatis.
  • Ubahlah rutinitas sebelum tidur jika anak biasa menyusu sebelum tidur. Perkenalkan rutinitas membaca buku bersama.
  • Perkenalkan gelas untuk minum susu sebelum memulai proses menyapih dan biarkan anak memilih gelas yang menjadi kesukaannya.
  • Hindari posisi dan tempat menyusui yang biasa agar anak tidak tergoda untuk menyusu.
  • Lakukan perlahan-lahan/bertahap, misal : selama seminggu 1 sesi menyusui diganti dengan minum susu dari gelas, minggu berikutnya tingkatkan menjadi 2 sesi, demikian seterusnya hingga sesi menyusui yang paling sulit dihilangkan.

Makanan Pendamping ASI untuk Usia 9-12 bulan




Pengenalan makanan pendamping ASI dapat dilakukan saat bayi menginjak usia 6 bulan. Kemudian secara bertahap, bayi dapat diperkenalkan pada beragam jenis makanan dan cita rasa, sehingga menambah perbendaharaan rasa dan pilihan makanan untuknya.
Namun perlu diperhatikan bahwa pada usia tertentu bayi belum bisa menerima jenis makanan tertentu karena teksturnya atau kandungan zat dalam bahan makanan tersebut yang tidak mudah dicerna.
Bahan makanan apa yang tidak disarankan untuk usia bayi antara 9 – 12 bulan?
  • Daging sapi atau ayam yang berlemak, seperti sandung lamur atau tetelan atau kulit ayam
  • Daging olahan seperti sosism abon, bakso atau nuget dan daging asap.
  • Jeroan seperti ginjal, paru dan usus
  • Putih telur
  • Ikan yang mempunyai banyak duri seperti teri, bandeng atau ikan mas
  • Kacang-kacangan kecuali selai kacang buatan sendiri. Perlu dihindari: kacang metem almond dan kenari
  • Gula pasir atau garam yang berlebihan
  • Jenis makanan atau bumbu yang merangsang seperti merica atau cabai