ASI is The Best Choice For My Baby

Lilypie Breastfeeding tickers

Jumat, 18 November 2011

Menyusui di perjalanan

Menyusui selama di perjalanan.
Jika, kita tau kiat-kiatnya…tentu saja menyusui di perjalanan bukan menjadi hambatan bagi ibu yang bertekad memberi ASI-ex.
Menyusui tentu saja lebih praktis, mudah diberikan, tersedia kapan saja, dan higienis dibandingkan memberi susu mengunakan botol.
Menyiapkan susu botol tentulah lebih merepotkan selama di perjalanan karena butuh banyak persiapan & perlengkapan.
Namun, bila ibu berencana melakukan perjalanan yang cukup jauh bersama si kecil, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Jangan lupa membawa apron/celemek menyusui, tentulah akan lebih nyaman & leluasa bagi ibu menyusui menggunakan apron menyusui, baik di mobil maupun di ruangan tertutup. Saat ini banyak tersedia apron menyusui yang dijual secara online maupun di toko-toko perlengkapan bayi, kalaupun tidak ada apron, ibu dapat menggunakan kain/selendang.
2.    Pilih tempat yang nyaman dan baik
Bila ibu merasa nyaman, refleks pengaliran susu akan berjalan dengan baik, sehingga kegiatan menyusui berjalan lancar. Bila ibu  berada di mall, cobalah untuk mencari ruang laktasi. Bila tidak ada, pilihlah tempat yang dapat memberi sedikit privasi, misalnya di sudut ruangan dalam sebuah restoran.
3.    Bila ibu menggunakan mobil pribadi, maka ibu bisa berhenti sejenak di sebuah tempat yang tenang dan tidak terlalu ramai, atau di area parkir yang terbuka (jangan di area parkir tertutup karena udaranya tidak cukup baik buat ibu & bayi). Atau, tutup mobil menggunakan penahan sinar ( sunscreen ) atau tutup kaca jendela  mobil dengan sehelai kain.
4.    Bersihkan daerah areola & putting sebelum menyusui si kecil, gunakan handuk kecil yang dibasahio dengan air minum, keringkan.
5.    Mulailah menyusui si kecil, bersikaplah wajar. Orang umumnya tidak akan memperhatikan Anda bila Anda tidak bertindak berlebihan atau dibuat-buat.
6.    Jangan lupa, penuhi kebutuhan kita akan cairan sebelum menyusui. Jadi di perjalanan jang lupa ibu tetap banyak minum, bawalah persediaan air minum, jus & buah-buah an selama melakukan perjalanan.
7.    Bawalah breastpad dalam jumlah cukup, agar baju Anda tidak ternoda oleh ASI yang ‘bocor’ atau mengalir tanpa kita sadari. Selain itu, bawalah beberapa saputangan handuk atau handuk kecil untuk digunakan sebagai alas saat Anda menyusui si kecil.
8.    Apabila kita berpergian menggunakan pesawat, susui bayi saat take-off dan landing
Umumnya, bayi akan merasa tidak nyaman saat pesawat lepas landas (take-off ) dan mendarat ( landing ), karena adanya perubahan tekanan udara dalam kabin. Ketidaknyamanan tersebut tidak begitu dirasakan apabila dia sedang menangis atau menyusu. Jadi, susuilah dia saat pesawat akan lepas landas atau mendarat.
Bayi yang tidak terpuaskan rasa laparnya biasanya akan rewel dan menangis. Itu sebabnya, penuhi kebutuhan tubuh Anda akan cairan, sehingga produksi ASI berjalan lancar. Selain itu, refleks pengaliran susu juga akan lebih mudah terjadi bila Anda tidak mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).
Perlu diingat,  suasana dan lingkungan yang asing terkadang membuat si kecil merasa takut. Namun, jika ibu menyusuinya, ibu akan memberinya rasa nyaman dan terlindung.
Dengan demikian, bayi akan ceria dan menikmati perjalanannya.
Ibu,selamat melakukan perjalanan dengan riang bersama buah hati!!

TEKNIK MEMERAH ASI




ASI on the bottle
TEKNIK MEMERAH ASI
Bagi para ibu-ibu menyusui baik yang masih bekerja ataupun yang full time di rumah, ada baiknya mengetahui tentang teknik memerah ASI.
Mengapa ASI perlu di perah?
1.    Bagi ibu bekerja, memerah ASI berarti menyediakan stok ASI buat si bayi agar senantiasa mendapatkan ASI meskipun kita tidak selalu ada disampingnya
2.    Bagi ibu yang tidak bekerja, memerah ASI juga penting karena jika suatu saat si ibu dalam kondisi sakit dan tidak bias memberikan ASI langsung bagi bayinya, tentunya ASI eksklusif masih bias dilakukan karena ibu punya stok ASI buat bayinya
3.    Mempertahankan supplai ASI, karena ASI dihasilkan sesuai kebutuhan dan psikologis dari si ibu. Semakin sering ASI diperah, semakin banyak ASI diproduksi dan juga sebaliknya.
4.    Mencegah ASI menetes/merembes keluar di kala ibu & bayi berjauhan.
5.    Menjaga agar puting/aeola agar tidak kering/lecet.
Teknik memerah ASI, dikenal 3 cara memerah ASI:
1.    Manual menggunakan tangan dan jari
Cara ini disukai karena cukup praktis dan tidak repot menyiapkan peralatan, cukup ‘menyediakan’ tangan yang bersih & wadah yang bersih.
2.    Menggunakan pompa manual ( banyak tersedia di pasaran)
namun perlu dicermati bahwa ada beberapa pompa yang tidak dianjurkan karena cara kerja pompa ‘meremas’ sehingga dapat merusak jaringan payudara.
3.    Menggunakan pompa listrik
Sebaiknya gunakan  alat pompa yang cara kerjanya ‘mirip’ dengan cara ‘mengisap bayi’ (tidak memutar/meremas payudara).
Nah, berhubung saya menggunakan teknik yang pertama, maka saya akan membahas lebih banyak teknik memeras ASI secara manual. Banyak ibu yang merasa bahwa dengan memerah dengan menggunakan tanga secara manual sangat sulit dan hasilnya sedikit. Padahal saya merasakan sebaliknya, bahkan meras tidak nyaman memeras menggunakan alat. Untuk itu kita perlu mempelajari teknik berikut ini.
Teknik Memert
Dikenal teknik memerah ASI yang disebut teknik Memert, yaitu cara memeras ASI secara manual dan mengutamakan let-down refleks (LDR).
Saya sudah merasakan dan membuktikan bahwa dengan teknik Memert yaitu merangsang LDR  di awal proses memerah dapat menghasilkan ASI sebanyak 2-3 kali lipat dibanding tanpa menggunakan teknik LDR ini.
Let-down refleks (LDR) sama dengan rangsangan yang terjadi jika puting dihisap oleh bayi dan setelah beberapa saat tiba2 payudara akan mengencang dan ASI akan keluar deras sehingga bayi harus mempercepat irama menghisap ASI, nah kurang lebih seperti itulah jika efek LDR kita dapatkan. ASI akan tiba-tiba mengalir dengan deras tanpa diperlukan pijatan/ perasan yang sangat kencang.
.Memang, ASI dapat diperah dg mudah tanpat teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.
Memerah ASI dg teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yg harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dg refleks yg tidak sesuai dg refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat.
Jika teknik ini dilakukan dg efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik in dapat dg mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dg teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.
Tahapan untuk memerah ASI secara manual:
1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola
* Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap wanita bervariasi.
* Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
* Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal.
2. DORONG ke arah dada
Hindari meregangkan jari.
Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.
3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong.
Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung).
5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9
(dari berbagai sumber)

Bagaimana mengetahui bayi sudah mendapatkan cukup ASI (kenyang)?

Bagaimana mengetahui bayi sudah mendapatkan cukup ASI (kenyang)?
Jika bayi Ibu menyusu setidaknya 10-12 kali dalam 24 jam, dan mendapatkan kenaikan berat badan sekitar setengah kilo gram dalam 1 bulan, dapat menandakan bahwa bayi ibu mendapatkan cukup ASI.
Ciri yang lain, Ibu  juga dapat mengetahuinya pada saat ibu sedang menyusui bayi/saat ibu mendengarnya menelan. Selain itu, payudara Ibu juga harus terasa lebih lembut dan ringan pada akhir menyusui.
Selama beberapa minggu pertama, bayi harus dapat mengompol sebanyak  6-8 kali dan setidaknya 1 atau 2 buang air besar dalam setiap periode 24 jam.
Kadang-kadang, (tapi sangat, sangat jarang) seorang ibu saja tidak cukup ASI sehingga membuat bayi masi kelaparan. Bayi harus diawasi dengan hati-hati untuk tanda-tanda dehidrasi. Berikut ini adalah sangat penting: bayi Anda mungkin akan mendapatkan dehidrasi jika ia kelihatan lemah dan sakit, urin kuning gelap, mulut dan bibir kering, atau jika ubun-ubun di atas kepalanya terlihat masuk. Jika bayi ibu mengalami gejala ini, hal ini cukup serius. Bawalah bayi Anda ke dokter segera jika ia memiliki gejala-gejala tersebut.

Persiapan Ibu agar Sukses Menyusui




Persiapan agar Sukses Menyusui 
Ibu, agar sukses menyusui, anda perlu melakukan berberapa persiapan, bahkan mulailah sejak anda hamil.
Baiknya persipan ini ibu lakukan saat memasuki usia kandungan 7 (tujuh) bulan.
Berikut beberapa hal yang perlu ibu persiapkan agar sukses menyusui bayi ibu yang akan lahir kelak:
1.    Perhatikan asupan makanan selama hamil dan menyusui, selama hamil kebutuhan kalori meningkat 500-600 kalori per hari dan ibu pun akan mulai menyimpan lemak untuk kebutuhan kalori selama menyusui.
2.    Konsumsi makanan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI, antara lain: daun katuk, pare, bunga pepaya, semangka, kacang. Beberapa dokter kandungan bahkan meresepkan suplemen dan vitamin sejak usia kandungan mencapai 7 bulan antara lain suplemen yang mengandung Ekstrak Placenta + Vitamin B12.
3.    Hindari merokok, dan bahkan hindarilah asap rokok serta hindari minuman beralkohol atau minuman berkafein.
4.    Istirahat yang cukup, jangan sampai ibu kekurangan tidur, karena selama hamil dan menyusui ibu membutuhkan energi yang cukup bahkan untuk merawat bayi kelak. Pola tidur yang baik akan turut membantu ibu menjaga kesehatan tubuh baik ibu dan calon bayi.
5.    Berolahragalah secara teratur, olahraga yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah: jalan kaki dan berenang. Ikutlah senam hamil secara teratur, hal ini akan membantu ibu dalam proses melahirkan dan relaksasi selama ibu hamil.
6.    Gunakan pakaian dan bra (BH) yang mendukung proses menyusui. Saat ini banyak tersedia di pasaran berbagai macam bra untuk menyusui, jangan terlalu ketat dan pilih bahan yang dapat menyerap keringat (katun).
7.    Carilah dukungan sebanyak mungkin dari keluarga dan teman, hal ini akan banyak membantu ibu untuk mendapatkan motivasi memberi bayi secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia bayi 2 tahun.
8.    Cari informasi sebanyak mungkin tentang proses menyusui baik persiapannya, cara pemberian ASI yang baik, cara memerah ASI, cara menyimpan ASI, cara mengatasi masalah selama menyusui dan lain-lain. Semakin banyak informasi yang di dapat, makin besar peluang ibu untuk sukses menyusui.
9.    Dan yang tak kalah penting adalah, persiapkan mental dan emosi ibu untuk menyambut sang bayi kelak dan berpikirlah positif bahwa setiap ibu pasti mampu dan sangat bisa untuk menyusui.
Jika ibu telah siap untuk hamil, berarti ibu sudah siap pula untuk menyusui!!
Berikan yang terbaik untuk buah hati anda. Semoga sukses

Tips Menyapih Anak

Menyapih anak secara bertahap tidak hanya meminimalkan resiko payudara bengkak dan radang tetapi juga memberikan kemudahan transisi bagi anak untuk menggunakan botol atau gelas untuk minum susu.
Berikut adalah tips menyapih anak yang dibagikan oleh beberapa orang ibu :
  • Snack vs ASI : cobalah untuk melewatkan satu demi satu waktu menyusui anak dan menggantinya dengan snack atau susu. Setelah membacakan buku, ajak bermain dan menyanyi bersama untuk mengalihkan perhatiannya.
  • Biarkan anak yang menentukan kapan dan bagaimana ia mau disapih sehingga proses menyapih tidak traumatis.
  • Ubahlah rutinitas sebelum tidur jika anak biasa menyusu sebelum tidur. Perkenalkan rutinitas membaca buku bersama.
  • Perkenalkan gelas untuk minum susu sebelum memulai proses menyapih dan biarkan anak memilih gelas yang menjadi kesukaannya.
  • Hindari posisi dan tempat menyusui yang biasa agar anak tidak tergoda untuk menyusu.
  • Lakukan perlahan-lahan/bertahap, misal : selama seminggu 1 sesi menyusui diganti dengan minum susu dari gelas, minggu berikutnya tingkatkan menjadi 2 sesi, demikian seterusnya hingga sesi menyusui yang paling sulit dihilangkan.

Makanan Pendamping ASI untuk Usia 9-12 bulan




Pengenalan makanan pendamping ASI dapat dilakukan saat bayi menginjak usia 6 bulan. Kemudian secara bertahap, bayi dapat diperkenalkan pada beragam jenis makanan dan cita rasa, sehingga menambah perbendaharaan rasa dan pilihan makanan untuknya.
Namun perlu diperhatikan bahwa pada usia tertentu bayi belum bisa menerima jenis makanan tertentu karena teksturnya atau kandungan zat dalam bahan makanan tersebut yang tidak mudah dicerna.
Bahan makanan apa yang tidak disarankan untuk usia bayi antara 9 – 12 bulan?
  • Daging sapi atau ayam yang berlemak, seperti sandung lamur atau tetelan atau kulit ayam
  • Daging olahan seperti sosism abon, bakso atau nuget dan daging asap.
  • Jeroan seperti ginjal, paru dan usus
  • Putih telur
  • Ikan yang mempunyai banyak duri seperti teri, bandeng atau ikan mas
  • Kacang-kacangan kecuali selai kacang buatan sendiri. Perlu dihindari: kacang metem almond dan kenari
  • Gula pasir atau garam yang berlebihan
  • Jenis makanan atau bumbu yang merangsang seperti merica atau cabai

Problema pada Puting




Masalah pada Puting
Pada masa menyusui, seringkali kita mengalami masalah pada puting dan mengakibatkan ibu menjadi tidak nyaman atau bahkan menghindari ‘kewajiban’ menyusui…
Beikut  penyebab & cara mengatasi masalah pada puting:
1.    Puting Lecet
Penyebab: Puting lecet biasanya disebabkan oleh isapan bayi yang terlalu kencang, gigitan bayi, goresan benda tajam, kuku ibu atau kuku bayi atau saat bayi terbiasa “mengempeng” pada payudara ibu.
Cara mengatasi: tekan sedikit payudara hingga cairan ASI keluar, oleskan ASI ke seluruh area putting. ASI diyakini mengandung zat anti bakteri dan zat penutup luka, sehingga luka lecet dapat sembuh segera (1-2 hari).

2.    Puting kering

Penyebab: pada saat mandi, puting di bersihkan dengan sabun, sabun biasa mengndung pH tinggi dan akan menyebabkan kulit putting menjadi kering.
Cara mengatasi: setelah mandi, susui bayi segera mungkin, saat ASI keluar kelenjar prolaktin akan menghasilkan minyak dan dengan bantuan lidah bayi,minyak akan melumasi bagian puting.
Selain itu, lakukan perawatan payudara secara teratur, pijat dengan menggunakan ‘baby oil’ yang turut membantu kelembaban payudara ibu.
3.    Puting bocor
Penyebab: disebakan tusukan benda tajam yang menyebabkan puting berlubang.
Cara mengatasi
: puting yang berlubang dapat menyebabkan luka dalam, sehingga ibu perlu pengobatan yang intensif, segera kunjungi klinik laktasi untuk mendapatkan penanganan yang memadai.

Tips Menyiapkan MPASI




Panduan Menyiapkan Makanan Bayi
Kapan saat yang tepat memberikan MPASI?
Pertumbuhan bayi usia di atas 6 bulan membutuhkan asupan zat Gizi yang lebih beragam. Selain itu aktifitas fisiknya semakin meningkat serta pertumbuhan yang pesat sehingga ia memerlukan kalori dan nutrisi selain ASI, dan jumlahnya pun bertambah sejalan dengan pertumbuhannya. Pada saat inilah yang tepat untuk memberikan Makanan Pendamping ASI atau MPASI.
Seperti apa MPASI itu?
Makanan Pendamping ASI  sebaiknya mengandung banyak cairan, terutama untuk bayi usia 6 bulan yang baru belajar makanan padat. Cairan didapatkan dari bahan makanan yang mengandung banyak cairan seperti pure buah, jus buah segar dan penambahan air matang atau ASI/Susu Formula. Pastikan memberi bayi makanan segar, bukan jus hasil buatan pabrik terutama yang bukan diperuntukan untuk makanan bayi.
Bagaimana memilih bahan MPASI?
Usia bayi 6-8 bulan:
Jenis buah: pepaya, pri, apel, pisang, melon dan jeruk baby
Jenis sayuran: brokoli, bayam merah/hijau, wortel dan daun kangkung
Kacang-kacangan: kacang hijau, kacang merah, kacang polong dan kedelai. Untuk beberapa jenis kacang seperti kacang merah dapat dikupas dahulu di awal pemberian.
Usia bayi 8-9 bulan:
Semua yang diberikan di usia sebelumnya, ditambah beberapa makanan sumber karbohidrat dan protein.
Sumber Karbohidrat: beras merah/putih, Jagung manis, labu kuning
Sumber protein: daging sapi dan daging ayam (pilih daging tanpa lemak), hati ayam, daging ikan tanpa duri seperti salmon, gindara, tenggiri, marlin dan kakap. Tempe dan tahu/tofu.
Bahan tambahan: yogurt bayi dan keju alami,  ada juga keju khusus bayi yang rasanya tawar serta sedikit mengandung garam.
Usia bayi 9-12 bulan:
Pada usia ini bayi dapat mulai diperkenalkan pada variasi rasa dan tekstur makanan yang beragam sehingga menambah perbendaharaan cita rasa si kecil
Sayuran berserat seperti buncis muda dan kacang kapri
Kuning telur yang dimasak hingga matang
Bahan makanan seperti makaroni, pasta dan mie. Hindari mie instan plus bumbunya karena mengandung banyak garam dan vetsin. Sebisa mungkin tidak menambahkan bumbu dan kaldu instan.
Finger food atau makanan yang dipotong-potong seukuran jari seperti apel, pir, wortel yang dapat dikukus sebentar, mentimun dan kentang goreng.
Bagaimana mengolah makanan bayi?
Banyak ragam cara pengolahan yang dapat anda ikuti. Detil pengolahan dapat dilihat di setiap resep makanan balita. Beberapa saran dan tips pengolahan standar sebagai berikut:
  • Pastikan mencuci tangan sebelum mempersiapkan makanan bayi
  • Gunakan peralatan yang disediakan khusus untuk bayi. Tak perlu yang mahal, cukup pisahkan peralatan memasak untuk bayi dengan peralatan masak untuk keluarga
  • Perhatikan kebersihan peralatan tersebut, pastikan untuk mencuci bersih peralatan masak dan makan. Peralatan makan dapat disterilisasi dahulu sebelum digunakan.
  • Bahan makanan dapat dikukus, rebus, ditim atau dimatangkan dengan microwave tergantung dari jenis makanannya
  • Untuk membuat pure buah yang halus anda dapat menggunakan food processor, atau pergunakan alat sederhana seperti penyaring teh setelah diblender dengan sedikit air.
  • Usahakan untuk mengolah bahan makanan untuk sekali makan terutama pure buah.
  • ASI atau susu formula dapat ditambahkan dalam proses pengolahan.
  • Bubur halus dapat dibuat sekaligus untuk disimpan di freezer paling lama hingga 30 hari. Wadah penyimpanan dapat menggunakan wadah es batu dan dimasukan dalam kantung plastik pembungkus. Dapat juga digunakan wadah-wadah plastik khusus makanan seukuran sekali makan. Untuk menyajikannya dapat dipanaskan dengan microwave, dengan mengukus atau cukup dipanaskan di atas kompor.
  • Hindari menyimpan makanan sisa di freezer. Sebaiknya sisa makanan dibuang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber: majalah “mother & baby”, Buku “Variasi Makanan Sehat Bayi”, Wied Harry Apriadji.www.menumakananbalita.com

Keajaiban Air Susu Ibu

ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi, ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dan mampu melindungi bayi dari infeksi.
Manfaat ASI bagi bayi adalah:
  • Kandungan gizi yang sangat lengkap
  • Keseimbangan yang tepat antara karbohidrat, protein, mineral dan lemak
  • ASI lebih mudah dicerna daripada air susu formula sehingga jarang mengakibatkan gangguan pencernaan bayi
  • Bayi yang disusui ASI biasanya jarang mengalami kelebihan atau kekurangan berat badan
  • Bayi jarang menderita alergi atau infeksi karena bakteri
  • Terjalinnya ikatan batin antara bayi dan ibunya
  • ASI siap sedia diperoleh kapan saja dan tidak memerlukan biaya apapun
  • Suhu ASI sesuai dengan suhu yang dibutuhkan bayi sehingga tidak perlu penanganan lain seperti memanaskan atau mendinginkan
  • Menyusui bayi menyebabkan organ-organ tubuh yang terkait dengan kehamilan akan lebih cepat normal dan membuat ibu yang menyusuinya merasa lebih sehat
  • Menyusui sangat baik dari sudut kejiwaan.
  • Ibu merasa memiliki anak dan menimbulkan kebanggaan sebagai seorang ibu dan bayipun akan memperoleh perasaan aman sejak dini yang merupakan bekal penting untuk pertumbuhan jiwanya di masa depan

Cara Menyusui Bayi yang Benar




cara menyusuiBayi yang akan diberi susu ASI harus dalam posisi berbaring. Bayi ditaruh pada lengan atas ibu. Jika bayi sudah agak besar, posisi menyusui setengah duduk dapat dilakukan. Setiap bayi dilahirkan dengankemampuan refleks menghisap sehingga saat bayi mencium bau susu ia akan segera mencarinya.
Jika dagu bayi sudah menyentuh buah dada, bayi akan mulai menghisap. Selama menyusui, sebaiknya dijaga agar hidung bayi tidak tertutup oleh buah dada serta puting masuk dengan baik ke dalam mulut bayi. Dengan demikian akan lebih banyak air susu yang mengalir dan putting ibu tidak lecet. Secara medis cara menyusui yang benar adalah :
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
  • Ibu duduk atau berbaring santai
  • Tekan areola menggunakan ibu jari dan telunjuk sehingga  air susunya keluar beberapa tetes. Oleskan pada sekitar putting susu dan areola sebelum menyusui
  • Bayi diletakkan dipangkuan jika posisi ibunya duduk dan disebelah ibu jika posisinya tiduran
  • Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas dan keempat jari lainnya di bagian bawah payudara
  • Sebagian besar areola harus berada dalam mulut bayi. Saat pertama kali menyusui, ibu harus membantu bayi untuk menemukan puting susu. Sesudah beberapa hari, bayi akan langsung menemukan puting susu tanpa bantuan pada saat didekatkan ke payudara ibunya
  • Susui bayi selama 10-15 menit untuk satu payudara dan lakukan secara bergantian
  • Jika akan mengeluarkan puting susu dari mulut bayi, masukkan jari kelingking dinatara mulut bayi dan payudara
  • Setelah selesai menyusui, oleskan ASI pada daerah sekitar puting susu dan areola serta biarkan mengering
  • Gendong bayi di bahu ibu atau posisikan bayi tengkurap untuk bisa bersendawa
  • Periksa kondisi payudara mungkin ada luka atau pecah-pecah
  • Pada saat menyusui dengan salah satu payudara, payudara yang lain biarkan bebas. Jangan tutupi dengan bra yang ketat supaya hormonnya dapat memproduksi susu secara konsisten
  • Berikanlah ASI jika bayi membutuhkannya. Ubahlah posisi setiap kali menyusui. Produksi ASI ditentukan seberapa sering bayi menyusui

Mitos Seputar Menyusui

ibu menyusui
Beberapa mitos menyusui yang masih diyakini oleh sebagian ibu menyusui adalah
  • Bayi sering minta disusui karena tidak kenyang dengan ASI. Perlu diketahui bahwa ASI akan sangat mudah untuk dicerna sehingga bayi yang diberi ASI akan lebih mudah lapar dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. Bayi yang baru lahir sebaiknya diberikan susu setiap 2-3 jam sekali.
  • Beristirahat setelah memberikan ASI akan membantu atau menjamin lebih banyak produksisusu. Lebih banyak ASI yang diberikan kepada bayi akan lebih banyak produksi susu yang dihasilkan oleh ibu. Beristirahat dari jadwal menyusui sebenarnya dapat mengurangi suplai ASI ibu. Salah satu cara untu menjamin produksi ASI tetap banyak adalah dengan tetap memberikan ASI secara teratur. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan sebanyak 9-10 kali dalam sehari untuk menjamin atau mempertahankan produksi ASI.
  • Susu formula akan membuat kualitas tidur bayi yang lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberikan susu formula akan tidur lebih lama tetapi kualitas tidurnya tidak akan lebih baik dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI. Susu formula akan lebih lama dicerna dalam saluran pencernaan bayi sehingga membuat bayi bisa tertidur lebih lama.
  • Menyusui akan mengubah bentuk dan ukuran payudara. Pada saat hamil akan terjadi sedikit perubahan bentuk dan ukuran payudara tetapi aktifitas menyusui tidak akan menyebabkab perubahan bentuk dan ukuran payudara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui lebih kecil terkena resiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.
  • Menyusui dapat mencegah kehamilan. Menyusui tidak menjamin dapat membatasi kehamilan walaupun efektifitasnya sebesar 98%. Hormon yang terkait dalam menyusui akan mencegah ovulasi sehingga menghalangi kemampuan hamil selama 14-15 bulan.

Bubur Tepung Kacang Hijau




CARA MEMBUAT TEPUNG KACANG HIJAU cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan lalu sangrai sampai kering. Angkat. Tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak.
TEPUNG KACANG HIJAU
Saat ini sudah tersedia di pasaran tepung kacang hijau yang sudah jadi. Malah ada yang terbuat dari kacang hijau alami yang ditanam tanpa pupuk kimia sintetis dan pestisida kimia, alias organik.
BUBUR KACANG HIJAU
Bubur kacang hijau sangat baik untuk dijadikan makanan selingan dan MPASI yang sehat.
Berikut ini beberapa resep MPASI yang menggunakan tepung kacang hijau: # Resep Susu Kacang Hijau#
Bahan 1 sendok makan tepung kacang hijau 300 ml air 200 ml susu UHT gula secukupnya
Cara memasak: Campur tepung kacang hijau, air dan gula, aduk rata. Masak di atas kompor sambil terus diaduk sampai matang. Setelah matang tambahkan susu UHT. Siap dihidangkan
#Bubur Kacang Hijau Saus Jeruk#
Bahan: 20 gr Tepung Kacang Hijau, 200 ml air, 1 sdm susu formula Saus: 30 ml air perahan jeruk baby
Cara membuat:
• Aduk rata tepung kacang hijau dan air. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga matang dan kental. Angkat. Tambahkan susu formula, aduk rata. Biarkan hingga agak dingin.
• Sajikan bubur dengan sausnya.
#Bubur Kacang Hijau Saus Melon#
Bahan: 20 gr Tepung Kacang Hijau 200 ml air 1 sdm susu formula Saus: 50 gr melon jingga
Cara membuat:
• Aduk rata tepung kacang hijau dan air. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga matang dan kental. Angkat. Tambahkan susu formula, aduk rata. Biarkan hingga agak dingin.
• Proses melon dengan blender hingga halus
• Sajikan bubur dengan sausnya
• Catatan:Ibu bisa saja menggunakan melon hijau tetapi melon jingga lebih baik karena mengandung betakaroten. Untuk 1 porsi ibu menggunakan ASI perah dan susu formula.daripada air biasa. Hanya saja, jika menggunakan ASI perah, kurangi jumlah air agar bubur tak terlalu cair. Campurkan ASI setelah bubur matang.

Bubur Saring Alpukat Tuna




Bubur saring adalah salah satu jenis makanan padat yang dapat diberikan di awal pengenalan makanan padat, yaitu usia 6 – 7 bulan. Perlu diperhatikan juga penerimaan si kecil atas jenis rasa baru. jangan memaksakan jika si kecil tak suka. tapi cobalah dengan mencampur dua jenis makanan sehingga rasa menjadi lebih nyaman bagi bayi.
Pilihan bubur saring buah alpukat dan ikan tuna adalah salah satu contoh penggabungan dua rasa yang segar, lezat dan sehat. Ikan tuna mempunyai zat gizi yang sangat baik untuk proses pertumbuhan. sayang kiranya jika kita tidak memberikan pada si bayi hanya karena rasanya yang agak amis. Campuran alpukat menutup rasa amis tuna dan menjadikan bubur saring ini gurih dan lezat.
Selamat mencoba!
75 gr  alpukat, kupas dan potong kecil-kecil
2 sdm tuna kalengan (tuna in oil), tiriskan dan suir-suir kecil
2 sdt  keju tawar rendah lemak
1 sdt  yogurt tawar
1/2  buah tomat, kupas dan ambil daging buahnya saja
Cara membuat:
1. Blender semua bahan sekaligus hingga lembut
2. Segera isajikan
3. atau jika ingin makanan agak hangat, dapat hangatkan sebentar saja di pemanas makanan bayi

Bubur Wortel Jeruk




Bayi dengan usia diatas 7 bulan mulai dapat diberikan sayuran. Serat yang tinggi dari sayuran belum dapat dicerna dengan baik untuk usia dibawah 7 bulan. Wortel mengandung beta karoten yang baik untuk pertumbuhan dapat menjadi salah satu pilihan macam sayuran.
Bahan:
50 gr Wortel import
3 sdm perasan jeruk baby atau ASI
Cara membuat:
1. Kukus wortel hingga empuk dan berair
2. Blender bersama perasan jeruk baby hingga lembut
3. Sajikan segera

Pure Pisang Jeruk




Menu bayi pendamping ASI ini cocok untuk Bayi yang baru belajar makan makanan padat. Tekstur pisang yang lembut dan licin dapat memudahkan bayi menelan.
Perasan jeruk manis menambah kaya rasa pada pure ini. Bayi pun pasti suka. Perlu diingat untuk memberi makanan padat pertama setelah bayi berusia 6 bulan. Selain program ASI eksklusive yang penting untuk proses tumbuh kembang juga karena sistem pencernaan bayi dibawah 6 bulan belum siap untuk makanan padat.
Selamat mencoba!
Bahan:
1 buah pisang ambon yang masak
1/2 buah keruk baby
Cara membuat:
1. Kupas pisang ambon dan lumatkan dalam mangkok makan bayi
2. Campurkan perasan jeruk baby dalam pisang yang telah lumat
3. Aduk rata dan sajikan segera